Maafin gue yang telat ini! :( Sorry yah udah ngaret lama banget, sekarang waktunya ngepost lagi nih! selamat membaca :)
Love
Aku akan selalu menjadi fans nomor 1 mu, karena setiap
melihatmu bernyanyi diatas panggung itu, hatiku akan bersorak-sorak lebih
kencang dari sorakan ribuan fans-mu, aku juga akan menjadi pahlawanmu, jika ada
orang yang berani mencoba melukaimu, sebut saja namaku, aku akan datang dan
menolongmu, tak kan kubiarkan seseorang menyentuhmu bahkan sehelai rambutpun , mungkin
ini karena aku jatuh terlalu dalam dan masuk dalam perangkap pesonamu, mungkin
karena jarak tubuh ini yang menyebabkan hatiku sakit setiap merindukanmu,
mungkin juga karena aku telah terlalu mencintaimu, lebih dari apapun yang
pernah kurasakan.
Sudah 5 tahun kita saling kenal, sungguh lucu mengingat
kejadian apa saja yang telah ku lewati denganmu, senyuman manis dan rengekan
manjamu tak pernah bisa kulupakan meski hanya sedetik, semua berawal saat keluargamu
datang untuk mengunjungi nenek, seorang nenek tua yang sangat baik hati,
nenekmu telah ku anggap sebagai nenekku juga, entah apa yang membuat nenek itu
betah tinggal di desa terpencil seperti ini, tanpa mobil, motor ataupun alat
elektronik lainnya, yang ada hanya radio tua yang kadang tak berfungsi.
Pertemuan singkat kita dikebun strawberry itu berhasil menciptakan percikan-percikan
aneh, membuat jantungku berdebar 3 kali lebih cepat, menghasilkan perasaan kaku
dan canggung namun sangat nyaman, mungkinkah ini cinta pada pandangan pertama?
Wajah bulat dengan mata besar, hidung mancung dan bibir tipis berwarna merah
itu sangat serasi dengan kulit putihmu, membuat pupil mataku melebar meski
kurasa cahaya masih cukup terang mengingat
saat itu masih pagi. Meski dinginnya angin dan embun terasa menusuk kulit
hingga ketulang, tapi anehnya saat itu aku merasa hangat.
Desiran darahku semakin melaju saat kamu menyadari aku yang
sedang menatapmu, refleks aku segera melengkungkan bibirku hingga membentuk
senyuman tulus, melihat tingkah konyolku kamu malah tertawa sekeras-kerasnya, sungguh!
aku telah jatuh cinta. Seorang gadis kota yang tak pernah kukenal, datang dan
merebut hatiku tanpa bisa kucegah.
Sudah menjadi kegiatan rutinku untuk membantu nenek memetik
strawberry, tulangnya yang mulai rapuh tidak memungkinkannya untuk memetik
lagi, dan aku tidak keberatan membantu nenek karena beliaulah yang telah
membantu keluargaku, mungkin jika tidak ada dia, ibuku telah meninggal saat
melahirkan adik bungsuku. Setiap pagi sebelum mentari muncul dari bukit itu aku
akan selalu memetik strawberry yang sudah matang dan berwarna merah. Tapi semua
berubah saat kamu datang membantuku , saat kutanya ternyata nenek yang menyuruhmu
untuk membantu , meski begitu itu tidak bisa membuat kebahagiaanku luntur ,
karena saat itu dapat kurasakan tatapan tulusmu kepada ku meskipun aku hanya
laki-laki desa yang sederhana.
Sekarang tubuhku terdiam, seakan menolak otak yang sedari
tadi mendorongku untuk mendekati asal suara itu, melihat gadis didepanku aku
tak habis pikir apakah yang barusan aku dengar adalah suatu maha karya Tuhan,
suara emas yang membuat langit mendung pun ikut cerah saat mendengarnya, dengan
santai kamu menyanyikan lagu “Someday”
dengan mata tertutup dan rambut yang tertiup angin, sukses membuatku jatuh
cinta padamu sekali lagi.
Mataku terbelalak saat mendengar pengakuanmu, ternyata kamu
bukanlah hanya seorang gadis kota , tetapi ternyata kamu juga seorang penyanyi
disana. Pengakuan yang membuat kekangumanku padamu bertambah sekaligus membuat
hatiku diserang beribu jarum yang tidak kenal ampun. Kenapa dunia kita terlalu
berbeda? Kepada siapakah aku harus marah disaat aku telah jatuh kedalam
pesonamu? Fakta bahwa kamu seorang gadis kota saja sudah cukup memusingkan
untukku, sekarang yang lebih membuatku frustasi adalah fakta bahwa kamu seorang
penyanyi, membuat jarak kita semakin jauh, seakan tidak bisa menggapaimu sekuat
apapun aku berusaha.
Tak pernah terbesit sedikitpun dikepalaku bahwa ini adalah
saat terakhir aku bisa bertemu denganmu, mungkin pernah terpikirkan, tapi aku
selalu membuang pikiran itu jauh-jauh karena aku tahu itu hanya akan
menyakitiku, pertemuan singkat ini biarlah kita jadikan kenangan, terlalu
sedikit memori yang kamu berikan padaku, tapi terlalu banyak memori yang bisa
kuingat. Berlebihankah jika aku berharap kamu juga memiliki perasaan pada
laki-laki sepertiku? Apakah aku berdosa jika berharap kamu memiliki debaran jantung
yang sama kencangnya dengan jantungku saat kulit kita menyentuh satu sama lain?
Mungkinkah aku bermimpi jika suatu saat kamu akan mengingatku meski hanya
sedetik?
Tak pernah bisa ku artikan tatapan teduhmu dan lirikan manja
yang kamu berikan padaku, aku terlalu takut berandai-andai karena aku sangat
takut jika suatu hari kamu menghempas perasaanku yang telah terbang tinggi.
Hingga detik terakhir waktu pertemuan kita, membangunkanku kedalam bawah sadar
yang selama ini telah tertidur, menjadi boomerang yang siap menyakitiku karena
aku tidak pernah menyadari perlakuan khusus darimu selama ini, maaf selama ini
aku tidak pernah sadar, kebodohan dan keluguanku membuatku kehilangan
kesempatan yang telah ada didepan mata. Tak pernah terpikiran diotakku mengapa
seorang penyanyi sepertimu bisa jatuh cinta pada lelaki sepertiku, membuatku
jatuh cinta pada ketulusanmu mencintaiku.
Perpisahan ini sukses menggoreskan luka dihatiku saat
melihatmu semakin menghilang dikejauhan, bagaikan tidak puas, kamu juga menambahkan garam di lukaku saat sebutir air bening berhasil menembus pipi
merahmu. Membuatku frustasi dan berharap semua ini hanyalah mimpi, pertemuan
singkat kita yang sungguh menyakitkan. Namun aku percaya, ada hikmah disetiap
kejadian, kita hanya perlu lebih sering mensyukurinya .
Otakku berputar 5 kali lebih keras saat nenek memberitahuku
sebuah alasan mengapa kamu dikirim kedesa ini, membuat senyumanku mengembang setelah beberapa hari ini kebahagiaanku seakan hilang
ditelan bumi. Mungkin inilah kesempatan ke-2 ku, kesempatan yang tidak akan ku
sia-siakan lagi, aku akan merebut hati yang sejak awal adalah milikku,
melamarmu tanpa memikirkan jarak status kita yang terlampau jauh, siap atau
tidak, aku akan datang, menjadi pendamping hidupmu dan ayah dari anak-anak
kita. Aku mencintaimu gadis kotaku.
*Hidden Part*
Pagi itu aku kembali mengenang kenangan kita dikebun ini,
membuat luka dihatiku semakin melebar saja, membuat sebutir air sukses menembus
pertahanan yang telah dibuat oleh pelupuk mataku, tapi tiba-tiba nenek datang
menghampiriku dan menceritakan alasan mengapa kamu bisa berada didesa seperti
ini.
Mungkin salahku yang tidak mengenalmu, mungkin salahku juga
tidak mengingat suara merdumu yang telah ada sejak kita masih kecil dulu, ya,
kamu adalah teman sepermainan yang dulu pernah berkunjung kedesa ini dan
membuatku jatuh cinta, kamu adalah cinta pertamaku. Dan yang membuatku
tercengang adalah pertunangan yang telah lama nenek siapkan untuk kita, membuat
keputus-asaan ku berubah menjadi semangat untuk mengejar cinta yang dari dulu
telah menjadi milikku. Bedanya sekarang aku telah yakin dengan keputusanku, aku
akan menjadi fansmu, menjadi pahlawanmu, menjadi sahabatmu, sekaligus menjadi
suamimu.
“Tunggu aku, meski hanya dengan sebuket bunga mawar, aku
yakin kamu akan bersedia menjadi istriku”
The
EnD